Sabtu, 21 November 2015

Hidup itu Perlu Pembelajaran






Membaca status teman di BB.... "Gnote 3 ku hilaaaaaaang...." hmmm yang terbayang hanya punya Ale... alhamdulillah baik-baik saja.

Itu 2 minggu yang lalu.... kemarin sore, 20 Nopember 2015 ada nomor asing masuk di hape ku... gak seperti biasanya aku mengangkatnya. Suara putus-putus di seberang sana ternyata Ale.... Dia bercerita kalau hapenya diambil orang saat di angkot.... hemmm... berceritalah dia....

Berawal dari pulang belajar kelompok....pulang ber 6, dua shaft Ale dan teman-temannya berjalan... Tiba-tiba datang 2 lali-laki... dengan dalih bertanya tentang anak SMP yang belum bayar utang, kedua laki-laki itu terus menguntit dan akhir kata bertanya merk hape masing-masing anak itu.... Ale yang semula mengaku mempunyai merk A entah kenapa tiba-tiba mengeluarkan hapenya... kedua lelaki itu langsung menegur kalo Ale sudah bohong blablabla sambil terus menguntit .... akhir kata datang seorang lelaki bermotor menyamper mereka... Sehingga Ale dan teman-temannya dapat terhindar dari celoteh kedua lelaki itu. Tapi ternyata kedua lelaki itu sempat memotret Ale... anak yang gak suka dipoto itu entah kenapa tiba-tiba aja diam aja waktu dipoto ya.....

Belum selesai pembelajaran hari itu. Tiba diangkot Ale duduk berseberangan dengan temannya. Seseorang di sebelah teman Ale, yang menurut Ale baik hati karena sudah mempersilakan seorang ibu tua dan anaknya duduk akan turun da entah kenapa tiba-tiba sok sakit waktu mau turun angkot.. sambil mau turun dia memegang kaki Ale. Anak soleh itu spontan menolongnya dan dalam pikirannya dia merasa kalo hape yang ada di jaketnya seakan-akan ada yang ambil. Bener setelah orang itu turun, Ale merogoh sakunya dan hape nya sudah raib.... Dia bilang temennya dan bersama temennya dia mencari tapi tak ada... Tiba-tiba saja orang yang duduk di sebelahnya ikutan turun... lelaki necis berpakaian ala pegawai yang menurut Ale gak mungkin itu penjahat..... hemmm....

Kang Mus.... Sinetron Preman Pensiun,,,,yang sering dilihatnya... para pelaku copet di sinetron itu berkostum ala anak kuliah.... tidak ada yang berkostum ala pegawai baik-baik.... Yang ada di benak kita otomatis pencopet itu pasti kalo tidak seperti penjahat, ya seperti anak kuliahan.... Ale bilang "gak mungkin bu, orang yang duduk di depanku itu orangnya baik, dia nolongin ibu-ibu tua yang mau duduk"..... "Tapi orang yang duduk di sebelahku pakaiannya rapi, kayak pegawai-pegawai itu...(sambil menyebutkan salah satu instansi)..." Anak sholeh... ale yang selalu trenyuh bila melihat aki-aki atau nini nini masih berjualan ala kadarnya.... sekarang ditunjukkan pada kenyataan hidup... tak selalu orang baik  di luar itu bermaksud baik pula di dalamnya.... dan saat ini mungkin aku masih dikelilingi orang-orang seperti itu... walaupun semoga mereka bener-bener orang-orang yang baik dan menyayangiku... Aamiin Yaa Rabbal Alamin...(sambil duduk nungguin kiriman yang belum sempat aku sampaikan)

Ternyata ilmuku memamng belum seutuhnya aku turunkan ke anak- anakku.... Dunia ini penuh dengan lika liku yang membuat kita perlu waspada... be really really carefull.... tak hanya hati-hati saja tapi waspada juga sangat diperlukan... Ale yang masih belum terima dengan peristiwa kemarin akhirnya memang harus menerima kenyataan..."Padahal poto-potoku bagus-bagus... ada 3200 poto pula... belum lagi film-film yang belum sempat aku tonton padalah sudah susah-susah aku donlod... aaaah masih banyak lagi pokonya..." hehehee......Semua memang harus rela... Hidup itu perlu belajar... Walaupun bukan berati harus menjadi obyek penderita dahulu.

Jauhkan kami dari marabahaya Ya Allah.... Untukku, anak-anakku, orang-orang yang aku sayangi maupun yang menyayangiku... Aamiin Yaa Rabbal alamin

Kesempatan berkumpul seperti yang sekarang ini kenapa susah terjadi yaaa....

The greatest inspiration you can ever get is to know that you are an inspiration to others...Always together... I love you sons




🏡OASE DAKWAH
Kamis, 19 November 2015


R E L A
Oleh: Rochma Yulika


Rela itu ketika berserah atas keputusan Allah meski kenyataan yang ada tak sesuai harapan. 

Rela itu ketika Allah hadirkan ujian tak surut diri dalam melakukan penghambaan. 

Rela itu ketika tak nampak wajah kecewa meski hati berselimut duka. 

Rela itu selalu menampakkan senyum bahagia meski jiwa merasa terluka. 

Menjadi hamba yang rela agar senantiasa terlimpah segala karunia. 

Menjadi pribadi yang rela agar Allah mudahkan meraih cita. 

Jangan pernah merasa lelah untuk selalu rela meski sedih dirasa, cobaan menerpa, kesulitan mendera dan kesempitan menjajah jiwa nan gulana. 

Hati yang penuh kerelaan itulah hati yang memahami arti keimanan. 

 “Radhitu Billahi Rabba, Wa Bil islami Dina, Wabi muhammadiin Nabiya Rasulillah….”

(Aku Ridho Allah Subhanahu wata'ala sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam sebagai nabi dan rasulku 3x )


Dari sebuah hadits,

“Diceritakan dari sahabat Tsauban Radhiyallahu`anhu ia berkata : Barang siapa yang di pagi dan sore mengucapkan kalimat“Radhitu Billahi Rabba, Wa Bil islami Dina, Wabi muhammadiin Nabiya Rasulillah….”

Yang artinya : Aku Ridho Allah Subhanahu wata'alasebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallamsebagai nabi dan rasulku 3x. Maka wajib bagi Allah Subhanahu wata'ala untuk meridhoinya”. (HR.At-Turmudzi,Abu daud,dan An-Nasa’i)

Kalimat doa ini sebenarnya bukanlah hanya sekedar ungkapan semata, namun lebih pada sebuah IKRAR yang diucapkan seorang hamba tuk dapat meraih Ridho Allah. 

Dalam menggapai ridho Allah seorang hamba haruslah menaiki semua anak tangga terlebih dahulu yaitu ridho kepada Allah Subhanahu wata'ala, ridho  kepada Islam, dan ridho kepada Nabi. Ketika semua telah dilalui maka InsyaAllah ridho Allah pun akan diraih.